Death will ultimately affect your life in some way, you can actively learn to manage the dying and grieving processes. While you may not be able to predict what it will be like to experience grief (for your own or someone else’s life).
We have to deal with life-and-death matters.
When people die, it’s easy to realize that every minute and every breath counts. But the truth is, death is always with us, an integral part of life itself.
Everything is constantly changing. Nothing lasts forever. This concept can both scare us and inspire us. But if we listen carefully, the message we hear is not to wait.
We cannot truly live without awareness of death.
Death does not wait for us at the end of the long road. Death is always with us, in the heart of every passing moment.
We are worm food for worms. Because believe it or not, one day we will stop breathing, freeze and die.
When we talk about coping with death and dying, there are several components to the process that need to be considered.
In addition to the emotional experience, there are spiritual or existential elements as well as the physical aspects of death (especially when we are able to face our own mortality).
Knowing how to deal with life and death can help you survive a disaster.
Surviving a serious illness or a traumatic event where others have been killed may give your life a new sense of purpose.
You’re also likely to feel more vulnerable and may wonder why you were spared while others died.
One aspect of accepting death is an appreciation of life, while another is a greater consciousness of your mortality.
— (Indonesian)
Kematian pada akhirnya akan memengaruhi hidup Anda dalam beberapa cara, Anda dapat secara aktif belajar untuk mengelola proses kematian dan berduka. Meskipun Anda mungkin tidak dapat memprediksi seperti apa rasanya mengalami kesedihan (baik untuk kehidupan Anda sendiri maupun orang lain).
Kita harus berurusan dengan masalah hidup dan mati.
Ketika seseorang meninggal, mudah untuk menyadari bahwa setiap menit dan setiap napas sangat berarti. Namun kenyataannya, kematian selalu bersama kita, bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan itu sendiri.
Segala sesuatu terus berubah. Tidak ada yang bertahan selamanya. Konsep ini dapat membuat kita takut sekaligus menginspirasi kita. Namun jika kita mendengarkan dengan saksama, pesan yang kita dengar bukanlah untuk menunggu.
Kita tidak dapat benar-benar hidup tanpa kesadaran akan kematian.
Kematian tidak menunggu kita di ujung jalan yang panjang. Kematian selalu bersama kita, di dalam hati setiap saat.
Kita adalah makanan bagi cacing. Karena percaya atau tidak, suatu hari kita akan berhenti bernapas, membeku dan mati.
Ketika kita berbicara tentang menghadapi kematian dan sekarat, ada beberapa komponen dalam prosesnya yang perlu dipertimbangkan.
Selain pengalaman emosional, ada unsur spiritual atau eksistensial serta aspek fisik dari kematian (terutama ketika kita mampu menghadapi kematian kita sendiri).
Mengetahui cara menghadapi hidup dan mati dapat membantu Anda bertahan dari bencana.
Bertahan dari penyakit serius atau peristiwa traumatis yang menyebabkan orang lain terbunuh dapat memberi Anda tujuan hidup yang baru.
Anda juga mungkin merasa lebih rentan dan mungkin bertanya-tanya mengapa Anda selamat sementara orang lain meninggal.
Salah satu aspek dari menerima kematian adalah penghargaan terhadap kehidupan, sementara aspek lainnya adalah kesadaran yang lebih besar akan kefanaan Anda.